Kamis, 02 Juni 2016

wawancara dan observasi

Wawancara adalah sebuah proses dyadic atau dua pihak (Stewart & Cash, 2014). Sebuah wawancara, merupakan proses komunikasi intraksi antara dua pihak, setidaknya salah satunya telah menentukan tujuan serius yang melibatkan tanya-jawab dari sebuah pertanyaan. (Stewart & Cash, 2014).
Kesimpulannya, wawancara adalah proses komunikasi interaksi antara dua pihak, setidaknya satu dari mereka memiliki tujuan yang telah ditetapkan dan serius, yang melibatkan bertanya dan menjawab pertanyaan.

·        Elemen Penting Wawancara
1.      Interaktif
2.      Proses
3.      Pihak
4.      Tujuan
5.      Pertanyaan

·        Bentuk-Bentuk Wawancara
Bentuk-bentuk wawancara (Herdiansyah, 2009):
Ø  Wawancara Terstruktur à terkesan seperti interogasi karena sangat kaku dan pertukaran informasi antara peneliti dengan subjek yang diteliti sangat minim.
Ø  Wawancara Semi-Terstruktur à wawancara ini lebih tepat jika dilakukan pada penelitian kualitatif.
Ø  Wawancara Tidak Terstruktur à hampir mirip dengan bentuk wawancara semi terstruktur.
·         Ciri-ciri wawancara terstruktur:
1.      Daftar pertanyaan dan kategori jawaban telah dipersiapkan
2.      Kecepatan wawancara terkendali
3.      Tidak ada fleksibiltas
4.      Mengikuti pedoman
Tujuan wawancara biasanya untuk mendapatkan penjelasan tentang suatu fenomena.
·         Ciri-ciri wawancara semi-terstruktur:
1.      Pertanyaan terbuka namun ada batasan tema dan alur pembicaraan
2.      Kecepatan wawancara dapat diprediksi
3.      Fleksibel, tetapi dikontrol
4.      Ada pedoman wawancara yang djadikan patokan dalam alur, urutan, dan penggunaan kata
Tujuan wawancara adalah untuk memahami suatu fenomena.
·         Ciri-ciri wawancara tidak terstruktur:
1.      Pertanyaan sangat terbuka, jawaban lebih luas dan bervariasi
2.      Kecepatan wawancara sulit diprediksi
3.      Sangat fleksibel
4.      Pedoman wawancara sangat longgar urutan pertanyaan, penggunaan kata, alur pembicaraan
Tujuan wawancara untuk memahami suatu fenomena.
·         Bentuk wawancara (Stewart & Cash, 2014)
·         Bentuk wawancara tradisional berdasarkan fungsinya (Redding dalam Stewart & Cash, 2014):
·         Wawancara Memberi Informasi
·         Wawancara Mengumpulkan Informasi
·         Wawancara Seleksi
·         Meninjau Perilaku Responden
·         Meninjau Perilaku Pewawancara
·         Persuasif
·         Bentuk wawancara non-tradisional berdasarkan fungsinya (Redding dalam Stewart & Cash, 2014):
Ø  Wawancara Yang Terfokus Pada Kelompok
Ø  Wawancara Telepon
Ø  Wawancara Konferensi Video
Ø  Wawancara E-mail
Ø  Wawancara Virtual


·        Panduan wawancara
Merupakan sebuah garis besar, tinjauan tentang uraian dasar-dasar yang menetapkan struktur yang jelas dan sistematis pada wawancara yang telah melalui pengkajian selama bertahun-tahun (Stewart & Cash, 2014).
·         Urutan garis besar
Terdapat beberapa macam urutan dalam urutan garis besar (Stewart & Cash, 2014), yaitu:
1. Urutan waktu, memperlakukan topik atau bagian topik dalam urutan kronologis.
2. Urutan ruang, mengatur topik melalui bagian divisi ruang: kiri ke kanan, atas ke bawah, utara ke selatan, atau lingkungan ke lingkungan.
3. Urutan sebab-akibat, mengeksplorasi sebab dan akibat.
4. Urutan solusi masalah, terdiri atas sebuah tahap masalah dan tahap solusi.
·       Perencanaan Wawancara (Stewart & Cash, 2014).
1.      Wawancara Tidak Terencana
Digunakan apabila proses wawancara terjadi cukup singkat, adanya perbedaan yang signifikan antara responden dengan informasi yang telah di dapat sebelumnya, sulitnya menemui responden, ingatan responden buruk dan waktu persiapan sedikit.
2.      Wawancara Cukup Terencana
Berisi semua pertanyaan besar dengan kemungkinan pertanyaan menyelidik di bawah masing-masing pertanyaan.
3.      Wawancara Sangat Terencana
Menggunakan semua pertanyaan yang telah disiapkan secara sama persis seperti yang tertulis saat wawancara berlangsung. Ketika pertanyaan selesai diajukan, maka responden dapat memberikan jawaban singkat dan spesifik.
4.      Wawancara Sangat Terencana dengan Standardisasi
Merupakan wawancara yang benar-benar terencana dan terstruktur. Semua pertanyaan dan pilihan jawaban dinyatakan dalam kata-kata identik kepada responden yang kemudian responden tersebut memilih jawaban yang telah disediakan.
5.      Kombinasi Perencanaan
Merupakan wawancara yang di setiap kondisinya dapat menggunakan jenis-jenis tertentu dalam pelaksanaannya.
·        Definisi Observasi
Observasi berasal dari bahasa latin yang berartikan memperhatikan dan mengikuti. Memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati dengan teliti dan sistematis sasaran perilaku yang dituju (Banister, et al, 1994).
Catwright & Catwright mendefinisikan sebagai suatu proses melihat , mengamati, dan mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu.

·        Tujuan Observasi
Mendeksripsikan setting yang dipelajari, aktifitas-aktifitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktifitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dari kejadian yang diamati tersebut menurut Poerwandari (2007).

·         5 Metode Dalam Observasi, yaitu:
1.      Anecdotal record
Merupakan salah satu metode dalam observasi dimana peneliti melakukan observasi dengan hanya membawa kertas kosong untuk mencatat perilaku yang khas dan unik dari seseorang.
2.      Behavioral checklist
Biasa disebut checklist merupakan suatu metode dalam observasi yang mampu memberikan keterangan mengenai muncul atau tidaknya perilaku yang di observasi dengan memberikan tanda (√) jika perilaku yang di observasi muncul.
3.      Participation charts
Metode ini hampir sama dengan metode cheklist yaitu melakukan observasi, merekam atau mencatat perilaku y7ang muncul atau tidak muncul dari subyek yang di observasi secara simultan dalam suatu kegiatan tertentu.
4.      Behavior tallying and charting
Metode ini memiliki kelebihan yaitu mampu menguantivikasikan perillaku yang muncul dalam suatu rentang waktu yang di tentukan.
5.      Rating Scale
Metode ini hampir sama dengan behavioral cheklist atau partisipant charts, yaitu mencatat perilaku sasaaran yang di munculkan oleh subyek atau observee. Perbedaanya terletak pada kebutuhan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas dari perilaku yang di teliti
·         Kelemahan dan kelebihan Observasi
Ø  Kelebihan
1.      Dapat melihat langsung apa yang sedang di kerjakan oleh subyek hingga pada hal-hal yang mendetail, pekerjaan-pekerjaan rumit yang kadang kadang sulit untuk diterangkan
2.      Dapat menggambarkan lingkungan fisik dengan lebih detail, misalnya tata letak ruangan, peralatan, penerangan, ganguan, dll.
3.      Dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu unit pekerjaan tertentu.
Ø  Kelemahan
1.      Adanya bias peneliti seperti peneliti terlalu baik atau terlalu “pelit” dalam memberikan penilaian terhadap perilaku yang muncul
2.      Perilaku yang dimunculkan pada saat dilakukan observasi terkadang tidak mempresentassikan perilaku dan kondisi yang sebenarnya.
3.      Orientasi peneliti misalnya ketika seseorang yang di observasi berpakaian rapih dan berperilaku sopan sehingga jika peneliti menjunjung tinggi kerapian dan kesopanan, kecenderungan untuk memberikan penilaian yang netral akan terganggu.


Selasa, 17 Mei 2016

Administrasi Alat Tes Psikologi (Seleksi Karyawan)

Administrasi Alat Tes Psikologi (Seleksi Karyawan)

HR Recruitment :
·         Talent
·         Attitude
·         Skill
·         Knowledge

Job Desk :
1.         Rekap Pelamar (Memasukkan data – data ke Ms.Excel)
2.         Menyiapkan alat tes;
3.         Skoring alat tes;
4.         Input data BPJS (Memasukkan keterangan data pribadi)

Binet dan Simon (1905), intelegensi adalah kemampuan untuk menilai, mengerti, dan menalar dengan baik.

Thorndike (1921), intelegensi merupakan suatu kekuatan respon – respon individu yang dianggap baik dari sudut pandang yang benar dan nyata.

Klasifikasi Umum IQ :

Rata – Rata Atas (111 – 120)
Kelompok ini merupakan kelompok – kelompok orang yang normal tetapi berada pada tingkat daya nalar yang tinggi.

Rata – Rata (91 – 110)

Rata – Rata Bawah (80 – 90)
Agak lambat dalam belajar, dapat menyelesaikan SMP tapi sedikit kesulitan untuk menyelesaikan tugas – tugas pada jenjang SMA.

Tes CFIT
Administrasi  CFIT :
·         Subtes 1 – series (3 menit)
·         Subtes 2 – Classification (4 menit)
·         Subtes 3 – Matrices (3 menit)
·         Subtes 4 – Condition / yypology (2,5 menit)
Peralatan CFIT :
·         Buku soal CFIT
·         Lembar Jawaban
·         Stopwatch
·         Alat tulis (pensil)
Tes RMIB
Kelebihan :
·         Lebih mudah dikerjakan oleh subyek
·         Score dapat disusun dengan lebih cepat
·         Lebih cocok diberikan kepada orang dewasa
·         Hasil keseluruhan menunjukkan pola interest subjek
·         Dapat diberikan secara klasikal/individual.
Tes Kraeplin
Peralatan :
·         Lembar Kraeplin
·         Pensil (HB/2B tidak masalah)
·         Penggarisan
·         Stopwatch

Instruksi :
1.      Anda akan menemukan deretan bilangan dan terbagi dalam lajur – laju. Tugas anda adalah menjumlahkan antara SATU bilangan dengan SATU bilangan lain yang tepat berada diatasnya.
2.      Mulailah dari bilangan paling bawah, dan dari lajur paling sebelah kiri.
3.      Setiap saya katakana PINDAH, maka anda harus menghentikan kerja anda di satu lajur. Segera pindahlah ke lajur di sebelah kanannya.
4.      Dan begitu seterusnya sampai saya katakana selesai.
5.      Katakana pada peserta untuk MENCORET jawaban bila melakukan kesalahan . Hindari menghapus jawaban karena memaka waktu.
6.      Jangan lupa : BERI CONTOH DI PAPAN TULIS
7.      Selalu kerjakan sebanyak 41 lajur. Lajur terakhir adalah cadangan.




Selasa, 10 Mei 2016

Tes individu dan Tes Kelompok

Anne Anastasi (1976) dalam bukunya Psychological Testing mengatakan bahwa tes pada dasarnya merupakan suatu pengukuran yang obyektif dan standart terhadap sampel perilaku.

Menurut Lee J. Cronbach dalam bukunya yang berjudul Essential of Psychological Testing, menyatakan bahwa tes adalah suatu prosedur yang sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih

Tes dalam Psikologi terbagi menjadi 3 :
1.         Kepribadian
2.         Intelegensi
3.         Minat

Tes Kepribadian (Personality Test) adalah tes yang dilaksanakan dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas dari seseorang yang banyak sedikitnya bersifat lahiriyah, seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada suara, hobi atau kesenangan dan lain-lain. Kepribadian adalah prganisasi dinamik dalam individu atas sistem-sistem  psikosofis yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungan. Menurut, Allport(1937) Personality refers to those, characteristic of the pearson that account for consistent pattern of feeling, thinking, and behaving.
Tes Kecerdasan / Inteligensi (Intelligence) merupakan kemampuan berfokus dan mempertahankan kemampuan seseornag untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tes ini disusun dan dikembangkan untuk mengetahui kemampuan dasar individu secara umum. Teori kecerdasan sendiri berdasar pada model psikometri, perkembangan dan pemprosesan informasi (lihat Flanagan & Harrison, 2005 dalam pengetesan dan pemeriksaan psikologi,2008 ) yang dimana 2 jenis teori pertama mewakili pendekatan tradisional dan yang ketiga pendekatan masa kini.

Tes Minat menurut Whiterington (1988) mendefinisikan minat sebagai suatu kesediaan individu terhadap suatu obyek, individu, hal atau situasi yang berhubungan dengan dirinya.

Asher dkk (1953) mengartikan minat dlm 2 hal:
  • Sebagai kondisi psikologis yang ditandai dengan pemusatan perhatian thd masalah/aktivitas tertentu, atau sebagai kecenderungan unt memahami suatu pengalaman yang akan diulang
  • Sebagai suatu rasa senang yang dihasilkan dari adanya perhatian khusus terhadap suatu aktivitas tertentu
Whiterington (1988) mendefinisikan minat sebagai suatu kesediaan individu terhadap suatu obyek, individu, hal atau situasi yang berhubungan dengan dirinya.

Tes dapat dibagi menjadi 2 yaitu tes individu dan tes kelompok.
Tes individual adalah tes yang diberikan perorangan yaitu tester berhadapan dengan testee. Tes ini menggambarkan karakteristik seseorang dalam berbagai aspek yang diukur melalui tes yang dinginkan.

Tes individual mencakup :
1.         Tes Kepribadian :
Minnesota Multiphasic Personality Inventory-2(MMPI-2)
California Personality Inventory (CPI)
Personality Inventory For Children- 2 (PIC-2)
Rorschach
Thematic Apperception Test (TAT)
Edwards Personal Preference Schedule(EPPS)
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI)



















2.         Tes Minat
Self Directed Search(SDS)
Rothwell Miller Interest Blank (RMIB)
Strong Interest Inventory (SII)

3.         Tes Intelegensi
Wechsler Adult Intelligence Scale(WAIS)
Wechsler Intelligence Scale for Children(WISC)
Stanford Binet (SB)
Detroit Test of Learning Aptitude-4 (DTLA-4)
Kaufman Assesment Battery for Children(KABC-II)

Tes kelompok adalah tes yang dapat melayani sekelompok testi dalam suatu waktu. Tes kelompok ini lebih ekonomis jika dibandingkan dengan tes individual sebab dalam waktu singkatdapat diperoleh banyak individu yang dites.
Keuntungan :
      Alat ini dirancang untuk testing massal.
      Diselenggarakan secara simultan bagi banyak mungkin orang yang benar-benar bisa disesuaikan dengan ruang yang tersedia dan jangkauan  suara mikrofon.
      Soal-soal yang dicetak dan jawaban-jawaban sederhana yang dapat direkam pada sebuah brosur tes atau lembaran jawaban, atau pada sebuah komputer, hubungan orang perorang antara penguji dan peserta tes bisa diabaikan.
      Waktu testing yang tersedia dapat digunakan lebih efektif jika setiap peserta tes berkonsentrasi kepada soal-soal yang sesuai kemampuannya.
Kerugian :
      Penguji memiliki peluang yang jauh lebih kecil untuk behubungan, bekerjasama, dan mempertahankan minat peserta tes.
      Kondisi peserta sakit, lelah, riasu, cemas yang bis mempengaruhi kinerja tes kurang didektesi dalm testing kelompok dibandingkan testing individual.
      Tes diselenggarakan karena keterbatasan-keterbatasan yang diberikan pada jawaban- jawaban peserta.
Tes Kelompok mencakup :
1.         Tes Kepribadian
PAPI (The Personality Preference Inventory)
EPPS (Edward Personality Preference Schedule)
DISC
WZT (The Warteg Zeichen Test)
BAUM (Test Drawing Tree)

2.         Tes Minat
Holland Test
RMIB Test
CISS (Campbell Interest and Skill Survey)

3.         Tes Intelegensi
CFIT
IST
MAB (Multidimensional Aptitude Battery-II)
Cog-AT (Cognitive Abilities Test)

Perbedaan khusus Tes Kelompok dan Tes Individu dalam rancangan tes yaitu:
q  Dalam hal bentuk maupun susunan butir soal (item)
q  Pertanyaan-pertanyaan terbuka (open-ended) yang mengundang tanggapan bebas dapat digunakan, dan digunakan  dalam tes-tes kelompok awal,  dewasa ini tes khusus menggunakan butir soal multi pilihan.
q  Perubahan ini dituntut demi keseragamaan dan obyektivitas skoring.
q  Kontrol atas kesulitan soal.
q  Pemberian skor objektif dengan menggunakan mesin.


Daftar Pustaka :
Anne, Anastasi, Susaba Urbina (2007). Tes Psikologi. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT indeks
Gregory, Robert J. 2013. Tes Psikologi. Edidi Keenam Jilid 1. Jakarta: PT Erlangga