Wawancara
adalah sebuah proses dyadic atau dua pihak (Stewart & Cash, 2014). Sebuah wawancara, merupakan proses
komunikasi intraksi antara dua pihak, setidaknya salah satunya telah menentukan
tujuan serius yang melibatkan tanya-jawab dari sebuah pertanyaan. (Stewart
& Cash, 2014).
Kesimpulannya,
wawancara adalah proses komunikasi interaksi antara dua pihak, setidaknya satu
dari mereka memiliki tujuan yang telah ditetapkan dan serius, yang melibatkan
bertanya dan menjawab pertanyaan.
·
Elemen Penting Wawancara
1. Interaktif
2. Proses
3. Pihak
4. Tujuan
5. Pertanyaan
·
Bentuk-Bentuk Wawancara
Bentuk-bentuk
wawancara (Herdiansyah, 2009):
Ø
Wawancara Terstruktur à terkesan seperti interogasi karena sangat
kaku dan pertukaran informasi antara peneliti dengan subjek yang diteliti
sangat minim.
Ø
Wawancara Semi-Terstruktur à wawancara ini lebih tepat jika dilakukan
pada penelitian kualitatif.
Ø
Wawancara Tidak Terstruktur à hampir mirip dengan bentuk wawancara semi
terstruktur.
·
Ciri-ciri
wawancara terstruktur:
1.
Daftar
pertanyaan dan kategori jawaban telah dipersiapkan
2.
Kecepatan
wawancara terkendali
3.
Tidak
ada fleksibiltas
4.
Mengikuti
pedoman
Tujuan wawancara
biasanya untuk mendapatkan penjelasan tentang suatu fenomena.
·
Ciri-ciri
wawancara semi-terstruktur:
1.
Pertanyaan
terbuka namun ada batasan tema dan alur pembicaraan
2.
Kecepatan
wawancara dapat diprediksi
3.
Fleksibel,
tetapi dikontrol
4.
Ada
pedoman wawancara yang djadikan patokan dalam alur, urutan, dan penggunaan kata
Tujuan wawancara
adalah untuk memahami suatu fenomena.
·
Ciri-ciri
wawancara tidak terstruktur:
1.
Pertanyaan
sangat terbuka, jawaban lebih luas dan bervariasi
2.
Kecepatan
wawancara sulit diprediksi
3.
Sangat
fleksibel
4.
Pedoman
wawancara sangat longgar urutan pertanyaan, penggunaan kata, alur pembicaraan
Tujuan wawancara
untuk memahami suatu fenomena.
·
Bentuk wawancara (Stewart & Cash,
2014)
·
Bentuk
wawancara tradisional berdasarkan fungsinya (Redding dalam Stewart & Cash,
2014):
·
Wawancara
Memberi Informasi
·
Wawancara
Mengumpulkan Informasi
·
Wawancara
Seleksi
·
Meninjau
Perilaku Responden
·
Meninjau
Perilaku Pewawancara
·
Persuasif
·
Bentuk
wawancara non-tradisional berdasarkan fungsinya (Redding dalam Stewart &
Cash, 2014):
Ø
Wawancara
Yang Terfokus Pada Kelompok
Ø
Wawancara
Telepon
Ø
Wawancara
Konferensi Video
Ø
Wawancara
E-mail
Ø
Wawancara
Virtual
·
Panduan wawancara
Merupakan sebuah garis
besar, tinjauan tentang uraian dasar-dasar yang menetapkan struktur yang jelas
dan sistematis pada wawancara yang telah melalui pengkajian selama
bertahun-tahun (Stewart & Cash, 2014).
·
Urutan
garis besar
Terdapat
beberapa macam urutan dalam urutan garis besar (Stewart & Cash, 2014),
yaitu:
1.
Urutan waktu, memperlakukan topik atau bagian topik dalam urutan kronologis.
2.
Urutan ruang, mengatur topik melalui bagian divisi ruang: kiri ke kanan, atas
ke bawah, utara ke selatan, atau lingkungan ke lingkungan.
3.
Urutan sebab-akibat, mengeksplorasi sebab dan akibat.
4.
Urutan solusi masalah, terdiri atas sebuah tahap masalah dan tahap solusi.
·
Perencanaan Wawancara (Stewart & Cash, 2014).
1. Wawancara
Tidak Terencana
Digunakan
apabila proses wawancara terjadi cukup singkat, adanya perbedaan yang
signifikan antara responden dengan informasi yang telah di dapat sebelumnya,
sulitnya menemui responden, ingatan responden buruk dan waktu persiapan
sedikit.
2. Wawancara
Cukup Terencana
Berisi
semua pertanyaan besar dengan kemungkinan pertanyaan menyelidik di bawah
masing-masing pertanyaan.
3. Wawancara
Sangat Terencana
Menggunakan
semua pertanyaan yang telah disiapkan secara sama persis seperti yang tertulis
saat wawancara berlangsung. Ketika pertanyaan selesai diajukan, maka responden
dapat memberikan jawaban singkat dan spesifik.
4. Wawancara
Sangat Terencana dengan Standardisasi
Merupakan
wawancara yang benar-benar terencana dan terstruktur. Semua pertanyaan dan
pilihan jawaban dinyatakan dalam kata-kata identik kepada responden yang
kemudian responden tersebut memilih jawaban yang telah disediakan.
5. Kombinasi
Perencanaan
Merupakan
wawancara yang di setiap kondisinya dapat menggunakan jenis-jenis tertentu
dalam pelaksanaannya.
·
Definisi Observasi
Observasi
berasal dari bahasa latin yang berartikan memperhatikan dan mengikuti.
Memperhatikan dan mengikuti dalam arti mengamati dengan teliti dan sistematis
sasaran perilaku yang dituju (Banister, et al, 1994).
Catwright
& Catwright mendefinisikan sebagai suatu proses melihat , mengamati, dan
mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan
tertentu.
·
Tujuan Observasi
Mendeksripsikan
setting yang dipelajari, aktifitas-aktifitas yang berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktifitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka
yang terlibat dari kejadian yang diamati tersebut menurut Poerwandari (2007).
·
5
Metode Dalam Observasi, yaitu:
1.
Anecdotal
record
Merupakan salah satu
metode dalam observasi dimana peneliti melakukan observasi dengan hanya membawa
kertas kosong untuk mencatat perilaku yang khas dan unik dari seseorang.
2.
Behavioral
checklist
Biasa disebut checklist
merupakan suatu metode dalam observasi yang mampu memberikan keterangan
mengenai muncul atau tidaknya perilaku yang di observasi dengan memberikan
tanda (√) jika perilaku yang di observasi muncul.
3.
Participation
charts
Metode ini hampir sama
dengan metode cheklist yaitu melakukan observasi, merekam atau mencatat
perilaku y7ang muncul atau tidak muncul dari subyek yang di observasi secara
simultan dalam suatu kegiatan tertentu.
4.
Behavior
tallying and charting
Metode ini memiliki
kelebihan yaitu mampu menguantivikasikan perillaku yang muncul dalam suatu
rentang waktu yang di tentukan.
5.
Rating
Scale
Metode ini hampir sama
dengan behavioral cheklist atau partisipant charts, yaitu mencatat perilaku
sasaaran yang di munculkan oleh subyek atau observee. Perbedaanya terletak pada
kebutuhan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas dari perilaku yang di teliti
·
Kelemahan
dan kelebihan Observasi
Ø Kelebihan
1. Dapat
melihat langsung apa yang sedang di kerjakan oleh subyek hingga pada hal-hal
yang mendetail, pekerjaan-pekerjaan rumit yang kadang kadang sulit untuk
diterangkan
2. Dapat
menggambarkan lingkungan fisik dengan lebih detail, misalnya tata letak
ruangan, peralatan, penerangan, ganguan, dll.
3. Dapat
mengukur tingkat suatu pekerjaan, dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu unit pekerjaan tertentu.
Ø Kelemahan
1. Adanya
bias peneliti seperti peneliti terlalu baik atau terlalu “pelit” dalam
memberikan penilaian terhadap perilaku yang muncul
2. Perilaku
yang dimunculkan pada saat dilakukan observasi terkadang tidak
mempresentassikan perilaku dan kondisi yang sebenarnya.
3. Orientasi
peneliti misalnya ketika seseorang yang di observasi berpakaian rapih dan
berperilaku sopan sehingga jika peneliti menjunjung tinggi kerapian dan
kesopanan, kecenderungan untuk memberikan penilaian yang netral akan terganggu.